BROADCASTING
Broadcasting disebut juga penyiaran.
Penyiaran adalah distribusi audio dan / atau video yang mengirimkan sinyal program untuk penonton. Para penonton mungkin masyarakat umum yang relatif besar sub-penonton, seperti anak-anak atau orang dewasa muda.
Ada berbagai jenis sistem penyiaran, yang semuanya memiliki kemampuan yang berbeda.Penyiaran terbesar sistem kelembagaan sistem alamat publik, yang mengirimkan pesan nonverbal dan mu
![](https://guzkid19.wordpress.com/Documents%20and%20Settings/user/My%20Documents/My%20Pictures/1755205792.png)
The sequencing konten dalam siaran disebut jadwal. Seperti dengan semua upaya teknologi, sejumlah istilah teknis dan slang telah dikembangkan. Daftar istilah-istilah ini dapat dilihat di daftar istilah penyiaran. Program televisi dan radio didistribusikan melalui siaran radio atau kabel, sering kali keduanya secara bersamaan. Dengan coding decoding sinyal dan memiliki peralatan di rumah, yang kedua juga memungkinkan berlangganan saluran dan membayar-per-view services.
Istilah “siaran” awalnya merujuk pada menabur benih oleh hamburan mereka di lapangan yang luas. Itu diadopsi untuk merujuk pada sinyal analog dissemenation oleh radio awal insinyur dari Midwest Amerika Serikat. Broadcasting bentuk segmen yang sangat besar dari media massa.Broadcasting ke kisaran yang sangat sempit penonton disebut narrowcasting.
Secara ekonomi ada beberapa cara di mana stasiun dapat terus-menerus disiarkan. Masing-masing berbeda dalam metode oleh stasiun yang didanai:
* Dalam bentuk sumbangan waktu dan keterampilan oleh para relawan (masyarakat umum dengan penyiar)
* Pemerintah langsung pembayaran atau operasi penyiar publik
* Pemerintah tidak langsung pembayaran, seperti radio dan televisi lisensi
* Hibah dari yayasan atau badan usaha
* Menjual iklan atau sponsor
* Langganan umum atau keanggotaan
Penyiar dapat mengandalkan pada kombinasi dari model bisnis ini. Sebagai contoh, National Public Radio, non-jaringan komersial di Amerika Serikat, menerima hibah dari Corporation for Public Broadcasting (yang pada gilirannya menerima dana dari pemerintah Amerika Serikat), oleh masyarakat keanggotaan, dan dengan menjual “extended credits” untuk korporasi
PERALATAN STANDAR BROADCASTING
Seringkali
pada saat kita bertemu dengan para yang mengaku katanya broadcaster,
kita mendapati cacian hanya karena pada saat kita membuat program acara
tv baik drama dan nondrama menggunakan camera sejenis Panasonic MD 10000
atau menggunakan Handycam, mereka akan mengatakan itu bukan camera
standar broadcast! Begitu lantangnya berbicara. Kejadian ini dialami
oleh penulis sendiri ketika berkunjung ke salah satu Akademi Multimedia
dan Broadcast TV terkenal di kota pelajar, di sana saya mendapati
tanggapan kurang positif dari meraka. Sebagian menganggap bahawa
peralatan broadcast tv itu sangat mahal, hingga mengatakan apa itu SMK
Broadcast TV apa itu Akademi Broadcast? Wong alat [baca: camera] yang
digunakan saja cuma handycam ko dibilang sekolah broadcast. Cibiran ini
terus datang dan penulis dengar hingga kini, tulisan ini akan sedikit
mengurai dan memberikan pemahaman tentang Broadcast Standar Equipment
yang digunakan di seluruh dunia.
Pada
prinsipnya broadcast adalah penyiaran, sejak munculnya computer dan
jaringan kemudian muncullah yang disebut multimedia. Kemunculan
multimedia ini menjadikan istilah media rekam seperti film dan tv
menjadi sedikit absurd dan rancu. Meskipun perkembangan multimedia
menjadi tonggak kebangkitan dunia komunikasi modern yang tanpa sekat
[baca: tedeng aling-aling], dan juga sangat membantu dalam menyebarkan
informasi apapun issunya. Multimedia pulalah yang menggabungkan sistem
komunikasi dan informasi masuk dan keluar dari segala penjuru arah.
Baik, penulis tidak akan membahas multimedia hal ini hanya sebagai
pengetahun umum bagi para broadcaster.
Broadcast
equipment yang ada hari ini telah berkembang, dan media apapun bisa
masuk televisi sebagai alat rekamnya. Tak heran jika salah satu stasiun
tv ada yang mengambil seluruh content program acaranya diambil dari
Youtube dengan tingkat resolusi gambar yang jelek bahkan cenderung
kabur, tapi acara ini mengalami peningkatan rating yang baik hingga
acara sejenis pun diproduksi lagi dengan nama yang beda dan konten yang
beda pula tapi sumber tetap mengambil dari Youtube. Jika kita perhatikan
seksama terkenalnya beberapa artis dadakan juga terkenal dari Youtube
ini dengan merekam gambar dengan kamera seadanya dan kemudian di-upload
(ungguh), justru menjadi terkenal. Apakah gambar yang mereka rekam
standar broadcast?
Perkembangan
gadget juga mengalami revolusi yang luar biasa, dari yang tadinya hanya
untuk menikmati musik kini beberapa gadget telah merekomendasikan bisa
untuk melihat dan merekam dengan berbagai kualitas ada yang berformat
mpeg, mp4, 3g, mov, dll.
Nah
ternyata jika kita simpulkan dari kasus yang ada maka akan mengkrucut
menjadi sebuah resume. Pada dasarnya equipment broadcast terbagi
menjadi 3 yakni: Consumer Equipment, Prosumer Equipment, dan
Professional Equipment.
CONSUMER EQUIPMENT
Equipment jenis ini didesain bukan untuk keperluan sehari-hari dengan kecenderungan pengguna kalangan pe-hobby, Mempunyai ciri:
- Kebanyak penggunanya adalah kalangan pe-hobby dan keluarga
- Fitur yang disediakan dari equipment ini adalah serba automatis (full automatic)
- Harga relatif lebih murah
- Tidak tahan banting dan cenderung lebih ringkih
- Mempunyai resolusi gambar yang rendah masih SD-SDTV (Standard – Definition Television)
PROSUMER EQUIPMENT
Peralatan
Prosumer, kadang dikenal sebagai peralatan industry digunakan untuk
produksi yang sedikit lebih berat, dan kadang-kadang memberikan beberapa
fitur profesional (seperti lensa kamera dapat diganti dengan lensa
film), tetapi masih memiliki banyak fitur otomatis seperti yang terdapat
peralatan consumer. Karena sifatnya kombinasi portabilitas dan
kualitas, maka jenis ini lebih rendah biayanya dibandingakan peralatan
professional sehingga para professional pun kadang menggunakan alat ini
dengan menambah berbagai kombinasi alat yang lain seperti penggunaan
lensa. Prosumer Equipment mempunyai ciri:
- Pengguna adalah home indutri atau mendekati professional
- Fitur yang tersedia sudah memiliki fitur manual tetapi tidak full (campuran automatic dan manual)
- Harga agak lebih mahal dari kelas Consumer
- Tidak tahan banting tetapi tidak ringkih
- Mempunyai resolusi gambar yang cenderung lebih baik dari kelas Cosumer namun masih SD-SDTV (Standard – Definition Television) belum HDTV (High Definition Television), meskipun beberapa ada yang sudah HDTV tetapi harga cukup mahal
PROFESSIONAL EQUIPMENT
Kamera
jenis ini dirancang khusus untuk kebutuhan produksi yang tinggi dengan
tingkat pemakaian yang berat, berkualitas tinggi dari semua aspek
komponen termasuk lensa. Mempunyai ciri:
- Pengguna sebagian besar para professional broadcast indutri besar di dunia pertelevisian dan PH
- Fitur yang tersedia bisa dibilang full manual karena hampir sebagian besar menggunakan setting-setting manual meskipun memiliki masih fitur auto, tetapi jika ingin menghasilkan gambar dan visual yang bagus menggunakan setting manual
- Harga relative lebih mahal bahkan sangat mahal
- Memiliki standar fungsi yang tinggi, HDV resolution dengan warna yang stabil tidak cacat atau distorsi.
- Sangat stabil dan handal.
- Untuk mendapatkan hasil yang maksimal peralatan yang lain pun harus seimbang, misalnya pada saat postproduction. Mesin editing yang digunakan harus benar-benar compatible.
- Cukup kuat dan tahan segala kondisi seperti getaran, gundukan, goncangan, debu, panas, dan hujan) bila digunakan dalam kondisi yang sangat menuntut.